Breaking News

Monday 29 February 2016

Tips Menaklukan Hati Pasangan, Pujaan Hati atau Gebetan

Tips Menaklukan Hati Pasangan, Pujaan Hati atau Gebetan
Percaya diri
kepercayaan diri merupakan modal dasar yang paling utama, karena dengan percaya diri inner beauty ataupun potensi kita yang terpendam akan muncul dengan sendirinya, dan sadar gak sadar aura kita akan memancarkan aura positif. jadi percaya dirilah, bagaimana orang mau percaya kepada kita kalau kita tidak percaya kepada diri kita sendiri, Ayo Smangat Optimis

Jangan terlalu agresif/aktif
Justru ketika lover terlalu aktif mendekatinya, maka lover tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk benar-benar dekat dengannya. Pria cuek cenderung merasa risih dan terganggu ketika berhadapan dengan wanita yang terus menerus mengusik dan ingin tahu tentang dirinya.
Maka dari itu, lover harus bergerak lewat jalur belakang dengan strategi yang tepat, sehingga seolah dia tidak menyadari kehadiran lover yang diam-diam akan menggelitik hatinya dan membuat dia menaruh hati kepada lover.

Rileks/santai saja
Trik yang sangat jitu untuk mendapatkan perhatian pria dingin adalah jangan bersikap dingin dan membalasnya dengan sikap cuek juga. Bisa saja memang dia merupakan tipe pria yang cuek dan bukan sekedar dibuat-buat saja ketika dihadapan lover.
Maka dari itu lover harus bisa jauh lebih ramah serta hangat menyapanya, dan mencoba untuk membuka pembicaraan terlebih dahulu. Cari saja topik-topik yang cerdas yang bisa membuka pembicaraan asyik dengannya. Jika lover sudah bisa mengajaknya berbicara dan sedikit akrab dengannya, maka sikap cueknya akan segera mencair dengan sendirinya. Bahkan bisa saja  dia yang akan mencari lover terlebih dahulu untuk memulai obrolan yang lainnya.

Jadi lah Pribadi yang Disukainya

Usahakan untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai tipe wanita yang ia sukai. Maka dari itu, bergaulah dengan teman atau keluarganya, sehingga bisa membantu Kamu untuk mendapatkan informasi yang akurat. Dengan demikian, Kamu akan memiliki banyak referensi untuk menjadi sosok wanita yang selama ini Ia idam-idamkan.

Berteman dengan teman dekatnya
Trik lama yang masih dianggap ampuh adalah berkenalan dulu dan sering ngobrol dengan teman dekatnya.  Bagaimanapun temannya merupakan akses yang paling mudah untuk mengenalnya tanpa membuat lover harus melakukan sesuatu hal yang gila dan cenderung memalukan.
 
Smoga Sukses ya Menaklukan si do'i
Read more ...

Macam-Macam Gerhana

Macam-Macam Gerhana 
Gerhana atau eclipse (inggris) berasal dari kata bahasa yunani Ekleipsis, yang berarti peninggalan, yang menunjukkan betapa orang-orang zaman dahulu takut terhadap fenomena ini. Sewaktu matahari ataupun bulan lenyap dari pemandangan, hal ini tampak benda langit itu sungguh-sungguh meninggalkan ummat manusia. Gerhana, seperti komet, disangka merupakan tanda-tanda kurang baik atau bencana. 

Kita sekarang mengetahui bahwa fenomena itu dapat dijelaskan dengan sempurna secara logis sebagai berikut : Semua benda langit yang berada di sekitar Matahari dan di terangi olehnya, masing-masing mempunyai bayangan yang menjulur ke dalam ruang angkasa, jauh dari matahari. Fenomena gerhana secara umum adalah suatu peristiwa jatuhnya bayangan benda langit ke benda langit lainnya, yang kadangkala benda langit tersebut menutupi seluruh piringan matahari, sehingga benda langit yang  kejatuhan bayangan benda langit lainnya, tidak bisa  menerima sinar matahari sama sekali. 

Fenomena gerhana ini sudah lama diamati oleh manusia, dan mereka menamakan fenomena ini tergantung dari benda langit yang tertutupi. Dimana jika bayangan bulan jatuh pada permukaan bumi sehingga matahari tertutupi oleh bulan, mereka menamakan kejadian ini dengan Gerhana Matahari seperti yang akan terjadi pada tanggal 26 Januari 2009. Jika bayangan bumi jatuh pada bulan sehingga bulan tertutupi (bumi menghalangi cahaya matahari ke arah bulan), mereka menamakan kejadian ini dengan Gerhana Bulan seperti yang akan terjadi pada tanggal 5 Mei 2004. Dan jika bayangan sebuah planet jatuh di bumi dinamakan Transit seperti transit planet Venus yang akan terjadi pada tanggal 8 Juni 2004, hanya saja bayangan venus tidak mencapai permukaan bumi.
 
Pengertian Gerhana
Gerhana, dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah “Eclipse” dan dalam bahasa Arab dikenal dengan “Kusuf” atau “Khusuf”. Pada dasarnya istilah Kusuf dan Khusuf dapat dipergunakan untuk menyebut gerhana Matahari maupun gerhana Bulan. Hanya saja kata “kusuf” lebih dikenal untuk menyebut gerhana matahari, dan kat “Khusuf” untuk gerhana bulan.
 
Kusuf  berarti “menutupi”. Ini menggambarkan adanya fenomena alam bahwa (dilihat dari bumu) bulan menutupi matahari, sehingga terjadi gerhana matahari. Sedangkan Khusuf berarti “memasuki”, menggambarkan adanya fenomena alam bahwa bulan memasuki bayangan bumi, sehingga terjadi gerhana bulan. Dengan Padanan kata bahasa Inggris eclipse atauekleipsis dalam bahasa latin. Istilah ini dipergunakan secara umum baik untuk gerhana matahari maupun gerhana bulan. Namun, dalam penyebutannya terdapat dua istilah, yaitu eclipse of the sun untuk gerhana matahari dan eclipse of the moon untuk gerhana bulan. Serta digunakan pula istilah solar eclipseuntuk gerhana matahari dan lunar eclipse untuk gerhana bulan.

Sedangkan dalam bahasa sehari-hari, kata gerhana dipergunakan untuk mendeskripsikan keadaan yang berkaitan dengan kemerosotan, kehilangan (secara total atau sebagian), kepopuleran, kekuasaan serta kesuksesan seseorang, kelompok atau negara. Gerhana dapat pula dikonotasikan sebagai kesuraman sesaat (prediksi baik berulang ataupun tidak) dan masih diharapkan bisa berakhir. Dari berbagai istilah tersebut, istilah berbahasa Arab lah yang paling mendekati pada pengertian sebenarnya,  di mana khusufberarti memasuki. Maka, khusuf al-qamar menggambarkan bulan memasuki bayangan bumi. Sehingga bumi berada di antara bulan dan matahari atau yang dikenal dengan oposisi atau istiqbal, pada waktu itulah terjadinya gerhana bulan. Oleh karena itu, dalam ilmu astronomi, fenomena gerhana diartikan sebagai tertutupnya arah pandangan pengamat ke benda langit oleh benda langit lainnya yang lebih dekat dengan pengamat merupakan simpel fenomena fisik gerhana yang diketahui oleh masyarakat luas. 

Gerhana menurut istilah Ensiklopedi Hisab Rukyah adalah peristiwa yang terjadi akibat terhalangnya cahaya dari sebuah sumber oleh benda lain. Contoh yang umum dilihat ialah gerhan Matahari yang terjadi akibat terhalangnya cahaya matahari oleh permukaan bulan, sedangkan gerhana Bulan terjadi akibat terhalangnya cahaya bulan oleh matahari. 

Terjadinya gerhana adalah karena sifat dari pergerakan benda langit berupa bumi dan bulan dalam posisinya terhadap matahari. Kita mengetahui bahwa bumi ini bulat dan berada di angkasa. Ia beredar mengelilingi matahari sambil berputar pada sumbunya. Lama bumi mengelilingi matahari adalah satu tahun atau tepatnya 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik (356,24220 hari). Lama bumi berputar pada sumbunya rata-rata 24 jam (sehari semalam). Perjalanan keliling bumi mengitari matahari itu bentuknya elips. Lingkaran lintasan keliling bumi mengitari matahari itu disebut ekliptika (dā’irah al-burūj). 

Bersamaan dengan bumi beredar mengelilingi matahari, bulan beredar mengelilingi matahari. Lama perjalanan bulan mengelilingi bumi dalam satu putaran sinodis adalah satu bulan atau rata-rata 29 hari 12 jam 44 menit 2,8 detik (29,530588 hari).Jadi dalam satu kali bumi mengelilingi matahari, terjadi 12 kali bulan mengelilingi bumi. Saat ketika bulan dalam perjalanan kelilingnya berada di antara matahari dan bumi disebut konjungsi (ijtimak) yang dalam astronomi disebut sebagai kelahiran bulan (new moon).
 
Macam-macam Gerhana 

1. Gerhana Matahari 

Gerhana matahari merupakan fenomena alam, yaitu bulan menutupi matahari, karena bulan ada di antara bumi dan matahari. Hanya saja, karena bulan lebih kecil daripada bumi sehingga kerucut bayang-bayang inti bulan tidak dapat menutupi seluruh permukaan bumi yang saat itu menghadap matahari. Oleh karena itu, ketika terjadi gerhana matahari hanya sebagian permukaan bumi saja yang dapat menyaksikannya, yaitu daerah-daerah yang dilewati oleh kerucut bayangan inti bulanGerhana matahari dapat terjadi pada waktu bulan berkonjungsi tepat pada saat sekurang-kurangnya dekat simpul dan kejadiannya siang hari. 

Konjungsi, yaitu kedudukan bulan searah dengan matahari. Pada saat itu bagian bulan yang menghadap ke bumi ialah bagian yang sedang malam (gelap), sehingga kita tidak akan melihat bulan bercahaya, apalagi kedudukan bulan bersama-sama dengan matahari sehingga langit terlalu terang bagi kita untuk dapat melihat benda langit yang tidak mempunyai cahaya sendiri. Bagian permukaan bumi yang dijatuhi umbara (kerucut bayangan yang gelap) bulan berarti daerah tersebut sedang mengalami gerhana matahari total. Bagian ini berbentuk lingkaran dengan diameter terbesar 270 km.
 
Gerhana matahari dapat terjadi 2 sampai 3 kali dalam satu tahun, tetapi hanya dapat disaksikandari beberapa tempat di permukaan bumi saja. Sedangkan gerhana bulan dapat terjadi 2 sampai 3 kali dalam setahun dan dapat disaksikan oleh seluruh penduduk bumi yang menghadap bulan. Sekalipun demikian, bisa saja tidak pernah terjadi gerhana bulan sama sekali dalam satu tahun.
 
Daerah yang agak luas dikelilingi gerhana matahari total hanya dijatuhi penumbra (bayangan yang tidak terlalu gelap) bulan. Daerah ini hanya mengalami gerhana matahari partial (sebagian). Orang-orang di daerah ini melihat sebagian matahari terhalang bulan.

Selain kedua macam gerhana matahari tersebut, terdapat pula gerhana matahari cincin. Lintasan bumi maupun lintasan bulan berbentuk elips. Oleh karena itu, ada kemungkinan pada saat terjadi gerhana letak bumi dan bulan sedemikian rupa sehingga kerucut bayang-bayang inti bulan tidak mengenai bumi, kerucut bayang-bayang inti bulan lebih pendek dari pada jarak bumi-bulan.

Orang dipermukaan bumi tepat di bawah kerucut umbra bulan, melihat matahari terhalang oleh bulan yang ukurannya lebih kecil tepat ditengah-tengah matahari sehingga matahari tampak berbentuk cincin. Daerah berbentuk lingkaran di sekeliling daerah gerhana cincin juga mengalami gerhana partial. Daerah gerhana partial bergaris tengah sekitar 10.000 km. Derah gerhana matahari partial di sekitar gerhana matahari cincin ternyata lebih luas dari pada daerah gerhana matahari total.
 
Memperhatikan  piringan matahari yang tertupi oleh bulan pada gerhana matahari, maka gerhana matahari terbagi menjadi tiga macam, yaitu :
a) Gerhana matahari total, sempurna (Kully)
Gerhana ini manakala antara posisi bulan dengan bumi pada jarak yang dekat, sehingga bayangan kerucut (umbra) bulan menjadi panjang dan dan dapat menyentuh permukaan bumi, serta bumi, bulan dan matahari berada pada satu garis lurus. 

b) Gerhana matahari Cincin (Halqiy)Terjadi manakala posisi bulan dan bumi pada jarak yang jauh, sehingga bayangan kerucut (umbra) bulan menjadi pendek dan tidak dapat menyentuh permukaan bumi, serta bumi, bulan dan matahari berada dalam satu garis lurus. Ketika itu diameter bulan lebih kecil daripada diameter matahari, sehingga ada bagian tepi piringan matahari yang masih terlihat dari bumi.

c)Gerhana matahari sebagian (ba’dliy) Terjadi manakala posisi bulan dengan bumi pada jarak yang dekat, sehingga bayangan kerucut (umbra) bulan menjadi panjang dan dapat menyentuh permukaan bumi,tetapi bumi, bulan dan matahri tidak berada pada satu garis lurus.

2.Gerhana Bulan
Gerhana Bulan adalah benda langit yang tidak mempunyai sinar. Cahayanya yang tampak dari bumi sebenarnya merupakan sinar matahari yang dipantulkan olehnya. Dari hari ke hari bentuk dan ukuran cahaya bulan itu berubah-ubah sesuai dengan posisi bulan terhadap matahari dan bumi.
 
Gerhana bulan terjadi ketika bulan melewati belakang bumi sehingga bumi menghalangi sinar matahari yang mengenai bulan. Ini dapat menyebabkan matahari, bumi, dan bulan menjadi lurus tepat, atau berhadap-hadapan, dengan bumi yang berada di tengah. Oleh karena itu, hal ini mengakibatkan terjadinya gerhana bulan total.

Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik dimana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node  tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan akan diikuti dengan gerhana matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara matahari dan bumi.

Gerhana bulan terjadi hanya pada saat istiqbal, yaitu bujur astronominya berbeda 180° dengan bujur astronomi matahari. Sedangkan deklinasinya sama-sama 0°, atau mempunyai deklinasi yang hamper sama harga mutlaknya walaupun berlawanan tandanya. Didalam astronomi terjadinya gerhana bulan ini ditentukan bahwa jika bulan purnama ada dalam jarak 12° dari titik simpul, gerhana bulan pasti terjadi.

Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat. Gerhana bulan ini dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali atau bayangan semu (bayangan ini tidak perlu gelap) dan bagian dalam yang disebut dengan bayangan umbra atau bayangan inti.Oleh karena itu bentuk lingkaran matahari lebih besar daripada lingkaran bumi sehingga bayangan umbra bumi membentuk kerucut sedangkan bentuk dari bayangan penumbra bumi berbentuk kerucut terpancung dengan puncaknya di bumi yang semakin jauh bayangan ini, semakin membesar sampai menghilang di luar angkasa.

Dengan memperhatikan piringan bulan yang memasuki bayangan inti bumi, maka gerhana bulan ada dua macam, yaitu :
a) Gerhana bulan total (kully) atau total lunar eclipse
Gerhana bulan total atau sempurna atau kully terjadi manakala posisi bumi, bulan, dan matahari pada satu garis lurus, sehingga seluruh piringan bulan berada di dalam bayangan inti bumi. 

b) Gerhana bulan sebagian (ba’dliy) atau partial lunar eclipse
Sedangkan gerhana bulan sebagian atau ba’dliy terjadi manakala posisi bumi, bulan, dan matahari tidak pada satu garis lurus, sehingga hanya sebagian piringan bulan saja yang memasuki bayangan inti bumi.


Hikmah Gerhana
Adapun hikamah adanya gerhana adalah sebagai berikut:
1.Keduanya merupakan tanda kebesaran dan kekuasaan Allah. (QS. Fushilat: 37)
2.Perhitungan waktu di bumi mengikuti perputaran matahari atau kita sebut kalender Masehi dan perhitungan waktu mengikuti perputaran bulan yang kita kenal dengan kalender Hijriyah. (QS. Yunus: 5)
3.Memberi peringatan kepada manusia yang telah berbuat kerusakan.
4.Kejadian Alam tidak ada hubungannya dengan kematian atau kelahiran seseorang. Seperti sangkaan orang jahiliyah saat itu, mereka mengira bahwa terjadinya gerhana karena meninggalnya Ibrahim, anak Rasullah Saw. Hal ini telah dibutkan dalan hadits Bukhari dan Muslim.
5.Perintah banyak berdoa disebutkan dalam hadits Aisyah
6.Perintah shalat, seperti dijelaskan dalam hadits Abbas diatas bahwa Rasulullah melakukan shalat gerhana dengan panjang, satu rakaat lamanya setara dengan surat al Baqarah. Adapun tata cara shalat gerhana adalah dua rakaat dengan empat rukuk dan empat sujud sebagaimana dijelaskan dalam hadits Aisyah dan Ibnu Abbas. Baca kembali Shalat Gerhana.
7.Perintah bersedekah sebagaimana disebutkan dalam hadits Aisyah
8.Hikmah pendidikan. Bahwa proses terjadinya gerhana bisa dibuktikan secara ilmiah. Bukan dogeng orang jahiliyah, seperti bulan dimakan naga dan yang lainnya.

 
Wallahu A’lam Bis-showaab.





Daftar Pustaka

Azhari, Susiknan, Ensiklopedi Hisab Rukyat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
Izzudin, Ahmad  , Fiqih Hisab Rukyah, Jakarta : Erlangga, 2007
_____________, Ilmu Falak Praktis, Semarang, Komala Grafika, 2006
Khazin, Muhyiddin, Ilmu Falak Dalam Teori dan Praktek, Yogyakarta: Buana Pustaka, 2004
Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Pedoman Hisab Muhammadiyah, Yogyakarta: Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, 2009
Nur Ahmad, Syamsul Hilal juz II, Kudus: Madrasah At Thulab Assalafi
Sinamora, Ilmu Falak (Kosmografi), Jakarta: C.V pedjuang Bangsa, 1985
http://mfanwarie.webnode.com/news/gejala-alam/2009-01-25 16:02
http://en.wikipedia.org/wiki/lunar_eclipse, diakses pada hari sabtu, 22 Dzulqo’dah 1431 H, 30 Oktober 2010, pukul 10:19:22 WIB.
http://id.wikipedia.org/wiki/gerhana_bulan, diakses pada hari sabtu, 22 Dzulqo’dah 1431 H, 30 Oktober 2010, pukul 10:25:56 WIB.
http://en.wikipedia.org/wiki/lunar_eclipse, diakses pada hari sabtu, 22 Dzulqo’dah 1431 H, 30 Oktober 2010, pukul 10:19:22 WIB.


[1] Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak Dalam Teori dan Praktek, Yogyakarta: Buana Pustaka, 2004, Hlm. 187
[2] Ahmad  Izzudin, Fiqih Hisab Rukyah, Jakarta : Erlangga, 2007, hlm. 41
[3] Susiknan Azhari, Ensiklopedi Hisab Rukyat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008. Hlm. 71
[4]Menurut Saiyid Razvi dalam kalender Hijriyah yang disusun Al-Biruni disebutkan bahwa periode sinodis bulan rata-rata adalah 29.5305555 hari, terjadi selisih 0,0000333 hari setiap bulan. Selisih ini menurut Saiyid Samad Razvi tidak begitu berarti karena baru selama 2500 tahun akan selisih 1 hari antara Kalender Hijriyah yang disusun oleh Al-Biruni dan Kalener Hijriyah yang mendasar teori astronomi modern. 
[5]Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Pedoman Hisab Muhammadiyah, Yogyakarta, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, 2009, hlm. 95-96.
[6] Muhyiddin Khazin, op.cit hlm. 195.
[7]Muhyiddin Khazin, op.cit, hlm. 187-188.
[8] http://mfanwarie.webnode.com/news/gejala-alam/ 2009-01-25 16:02
[9] Muhyidin Khazin, op.cit, Hlm.
[10]Ibid.  hlm. 135.
[11]http://en.wikipedia.org/wiki/lunar_eclipse, diakses pada hari sabtu, 22 Dzulqo’dah 1431 H, 30 Oktober 2010, pukul 10:19:22 WIB.
[12] Nur Ahmad, Syamsul Hilal juz II, Kudus: Madrasah At Thulab Assalafi, Hlm. 37
[13]http://id.wikipedia.org/wiki/gerhana_bulan, diakses pada hari sabtu, 22 Dzulqo’dah 1431 H, 30 Oktober 2010, pukul 10:25:56 WIB.
[14]http://en.wikipedia.org/wiki/lunar_eclipse, diakses pada hari sabtu, 22 Dzulqo’dah 1431 H, 30 Oktober 2010, pukul 10:19:22 WIB.
[15]Bayang-bayang semu di sekeliling umbra.
[16]Ini yang dinamakan umbra kerucut, karena bayangan gelap bulan atau bumi di belakang benda langit itu terhadap matahari. Dari dalam umbra kita sama sekali tidak dapat melihat matahari. 
[17]Ahmad Izzudin, Ilmu Falak Praktis, Semarang, Komala Grafika, 2006, hlm. 80.
Read more ...

Fenomena Aneh Alam Berwarna Biru

Fenomena Aneh Alam Berwarna Biru

1. Cahaya biru di laut California, Amerika Serikat

Lautan selalu menyimpan misteri didalamnya sedalam palung-palungnya yang menghujam ke perut bumi. Sejak dulu laut selalu mengundang keingintahuan manusia. Dari dalamnya manusia dapat memperoleh kekayaan alam yang melimpah, seperti ikan, rumput laut, garam dan minyak. Namun terkadang dari sana jugalah datang bencana maha dahsyat yang mematikan dan membawa malapetaka, dimana salah satunya adalah badai dan tsunami yang sering menimbulkan banyak korban jiwa.  Meski demikian lautan tetap menyimpan pesona tersendiri yang membuat manusia tidak dapat berpisah darinya.

Salah satunya adalah yang terjadi di laut california, Amerika Serikat. Di tempat ini terdapat satu fenomena unik yaitu ketika malam tiba terdapat cahaya warna biru terang. Kebetulan pada saat fenomena ini terjadi steve keneer yang merupakan seorang fotografer melihat cahaya warna biru yang menakjubkan itu dan mengabadikan fenomena tersebut. Setelah di selidiki ternyata kilauan cahaya berwarna biru tersebut disebabkan oleh ribuan alga yang sedang mekar. Ombak laut yang menyapu secara berkala membuat kumpulan alga mengeluarkan cahaya biru yang disebut bioluminescence. Atraksi Alga laut yang mempesona ini kerap terjadi  dan tentu saja menarik perhatian banyak orang untuk menyaksikannya. Meskipun demikian alga yang nampak indah dan berjumlah besar tersebut sebenarnya memiliki dampak merusak. Karena tumbuhan ini merusak kadar oksigen dalam air dan melukai ikan-ikan.

bioluminescence

2. Danau biru di jepang

Berikutnya fenomena biru terjadi di negara sakura jepang. Di negara ini terdapat sebuah danau yang sangat indah. Danau ini terletak di tepi kiri sungai ibigawa bagian tenggara kota biei hokkaido, Jepang. Yang membuat danau ini berbeda dengan danau yang biasa kita temui adalah airnya yang berwarna biru hingga dikenal danau biru oleh masyarakat jepang. Selain berwarna biru danau ini juga memiliki sumber mata air panas yang berada di kaki gunung takachi. Danau biru terbentuk dari letusan gunung takachi pada tahun 1988. Letusan yang sangat dahsyat pada saat itu telah mengakibatkan terbentuknya kawah. Sementara pemerintah jepang yang terdahulu telah membuat bendungan sebagai penangkal banjir. Namun bendungan itu jebol dan mengalir ke kawah letusan gunung takachi. Lama kelamaan kawah sisa letusan gunung takachi tersebut berubah menjadi danau. Air danau yang berwarna biru ini terbentuk berkat proses alami. Didalamnya terdapat kandungan alumunium hidroksida yang dapat memantulkan sinar matahari menjadi berwarna biru. Karena keunikannya dan keadaan sekelilingnya yang sangat indah, danau biru menjadi tempat primadona wisata baik bagi wisatawan dalam negeri maupun luar negeri.

danau biru yang indah


3. Blue Moon

Fenomena alam yang sangat langkah selanjutnya adalah bulan berwarna biru atau dikenal dengan Blue Moon. Blue moon adalah salah satu fenomena angkasa dimana bulan tampak berwarna biru. Warna biru saat fenomena blue moon sebenarnya bukan dari warna bulan yang sesungguhnya. Warna itu disebabkan oleh debu angkasa yang menyelimuti bulan. Debu tersebut akan menampilkan rona tertentu saat dilihat manusia dari bumi. Dan yang tampak oleh manusia adalah bulan terlihat berwarna biru. Para ahli mencatat setiap 2,7 tahun sekali bulan biru akan menghiasi langit. Pada saat fenomena itu terjadi bulan pada posisi sempurna atau disebut posisi purnama.

bulan biru atau blue moon adalah purnama kedua yang terjadi dalam 1 bulan yang sama. Terakhir blue moon terjadi pada hari jumat tanggal 21 agustus 2012 lalu. berdasarkan hitungan para ahli peristiwa semacam ini akan terjadi lagi pada bulan juli tahun 2015 mendatang.  Namun blue moon juga biasa terjadi jika ada letusan gunung berapi. Dan fenomena blue moon yang paling fenomenal yang terjadi adalah ketika gunung krakatau meletus pada tahun 1883. Pada saat itu bulan hampir nampak biru pada setiap malam baik ketika bulan purnama maupun bulan sabit.

bulan berwarna biru


4. Sungai Biru Rio Celeste

sungai rio celeste

Di costarica ada satu sungai yang bernama Rio Celeste. Nama Rio Celeste jika dalam bahasa indonesia berarti sungai biru langit itu merujuk pada air sungainya yang bewarna biru. Warna biru tersebut terbentuk karena reaksi kimia antara sulfur dan kalsium karbonat yang terkandung dalam sungai rio celeste. Kandungan dua bahan kimia tersebut ada karena sungai terhubung dengan aktifitas gunung berapi tenorio. Area di sekitar sungai ini nampak indah dan hijau dipenuhi oleh pepohonan hutan hujan yang membuat udara di sekitar sungai menjadi sangat sejuk dan alami. Dan yang paling spektakuler adalah salah satu bagian dari sungai ini memiliki air terjun yang sangat cantik dengan air birunya. Dengan keindahan dan keunikannya itu maka tak heran jika sungai ini menjadi salah satu objek wisata andalan di negara tersebut.

sungai biru rio celsete

itulah beberapa fenomena alam biru yang menakjubkan. Semoga dapat memberi informasi yang bermanfaat bagi anda untuk menambah wawasan anda. Terima kasih.

sumber : spotlite trans 7
Read more ...

Bencana Tsunami Terbesar Di Indonesia | Tsunami Aceh

Bencana Tsunami Terbesar Di Indonesia
Bencana Tsunami Aceh

Tag : Tragedi Tsunami Aceh Paling Hebat di Dunia Pada Abad ke-21

Peristiwa yang sangat memilukan terjadi di bumi serambi Mekkah Aceh. Gempa bumi dan Tsunami Aceh pada hari Minggu pagi, 26 Desember 2004. Kurang lebih 500.000 nyawa melayang dalam sekejab di seluruh tepian dunia yang berbatasan langsung dengan samudra Hindia. Di daerah Aceh merupakan korban jiwa terbesar di dunia dan ribuan banguan hancur lebur, ribuan pula mayat hilang dan tidak di temukan dan ribuan pula mayat yang di kuburkan secara masal.

Gempa terjadi pada waktu tepatnya jam 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak pada bujur 3.316° N 95.854° E kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan dengan ini merupakan gempa Bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini yang menghantam Aceh, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.

Kepanikan ini terjadi dalam durasi yang tercatat paling lama dalam sejarah kegempaan bumi, yaitu sekitar 500-600 detik (sekitar 10 menit). Beberapa pakar gempa mengatakan menganalogikan kekuatan gempa ini, mampu membuat seluruh bola Bumi bergetar dengan amplitude getaran diatas 1 cm. Gempa yang berpusat di tengah samudera Indonesia ini, juga memicu beberapa gempa bumi diberbagai tempat didunia.

Gempa yang mengakibatkan tsunami menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.

Kekuatan gempa pada awalnya dilaporkan mencapai magnitude 9.0. Pada Februari 2005 dilaporkan gempa berkekuatan magnitude 9.3. Meskipun Pacific Tsunami Warning Center telah menyetujui angka tersebut. Namun, United States Geological Survey menetapkan magnitude 9.2. atau bila menggunakan satuan seismik momen (Mw) sebesar 9.3.

Kecepatan rupture diperkirakan sebesar 2.5km/detik ke arah antara utara - barat laut dengan panjang antara 1200 hingga 1300 km. Menurut Koordinator Bantuan Darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jan Egeland, jumlah korban tewas akibat badai tsunami di 13 negara (hingga minggu 2/1/2005) mencapai 127.672 orang.

Namun jumlah korban tewas di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Afrika Timur yang sebenarnya tidak akan pernah bisa diketahui, diperkirakan sedikitnya 150.000 orang. PBB memperkirakan sebagian besar dari korban tewas tambahan berada di Indonesia. Pasalnya, sebagian besar bantuan kemanusiaan terhambat masuk karena masih banyak daerah yang terisolir.

Sementara itu data jumlah korban tewas di propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara menurut Departemen Sosial RI (11/1/2005) adalah 105.262 orang. Sedangkan menurut kantor berita Reuters, jumlah korban Tsunami diperkirakan sebanyak 168.183 jiwa dengan korban paling banyak diderita Indonesia, 115.229 (per Minggu 16/1/2005). Sedangkan total luka-luka sebanyak 124.057 orang, diperkirakan 100.000 diantaranya dialami rakyat Aceh.

Menurut U.S. Geological Survey korban tewas mencapai 283.100, 14.000 orang hilang dan 1,126,900 kehilangan tempat tinggal. Menurut PBB, korban 229.826 orang hilang dan 186.983 tewas. Tsunami Samudra Hindia menjadi gempa dan Tsunami terburuk 10 tahun terakhir.

Di Indonesia, gempa dan tsunami menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatera. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami. Tetapi, kebanyakan korban disebabkan oleh tsunami yang menghantam pantai barat Aceh.

Pemerintahan daerah Aceh lumpuh total, saat terjadi gempa bumi dan Tsunami Aceh, kebetulan di Jakarta sendiri sedang di adakan acara Halal Bi Halal masyarakat Aceh pasca menyambut lebaran Idul Fitri. Gempa Bumi yang terjadi pada jam 08:00 WIB dengan 9 Skala Richter Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa Bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Tepat jam 09:00 WIB satu persatu masyarakat Aceh yang hadir di Istora Jakarta panik karena hubungan telepon seluler ke Aceh putus total, mata mereka pada berkaca-kaca.
 
Wakil Presiden Jusuf Kalla yang hadir mengatakan,” Aceh dalam musibah besar, saya baru dapat kabar terjadi gempa bumi di Aceh, banyak bangunan rusak semoga tidak lebih parah dari gempa papua sebesar 6,4 SR.”
Kita ketahui beberapa saat menjelang gempa bumi di Aceh telah terjadi gempa bumi pada 26 November 2004, Gempa sebesar 6,4 SR mengguncang Nabire, Papua tercatat 30 orang tewas.
Read more ...

Bencana Alam Gunung Meletus Di Indonesia

Bencana Alam Gunung Meletus Di Indonesia

1. Letusan Krakatau 1883

Letusan Krakatau 1883
Krakatoa eruption lithograph.jpg
Litografi letusan (circa 1888).
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Letusan_Krakatau_1883

Letusan Krakatau 1883 terjadi di Hindia Belanda (sekarang Indonesia), yang bermula pada tanggal 26 Agustus 1883 (dengan gejala pada awal Mei) dan berpuncak dengan letusan hebat yang meruntuhkan kaldera. Pada tanggal 27 Agustus 1883, dua pertiga bagian Krakatau runtuh dalam sebuah letusan berantai, melenyapkan sebagian besar pulau di sekelilingnya. Aktivitas seismik tetap berlangsung hingga Februari 1884. Letusan ini adalah salah satu letusan gunung api paling mematikan dan paling merusak dalam sejarah, menimbulkan setidaknya 36.417 korban jiwa akibat letusan dan tsunami yang dihasilkannya. Dampak letusan ini juga bisa dirasakan di seluruh penjuru dunia.

Sebelum letusan 1883, aktivitas seismik di sekitar Krakatau sangat tinggi, menyebabkan sejumlah gempa bumi yang dirasakan hingga ke Australia. Pada 20 Mei 1883, pelepasan uap mulai terjadi secara teratur di Perboewatan, pulau paling utara di Kepulauan Krakatau. Pelepasan abu vulkanik mencapai ketinggian hingga 6 km dan suara letusan terdengar hingga ke Batavia (sekarang Jakarta), yang berjarak 160 km dari Krakatau. Aktivitas vulkanik menurun pada akhir Mei, dan tidak ada aktivitas lebih lanjut yang tercatat hingga beberapa minggu ke depan. 

Letusan kembali terjadi pada 16 Juni, yang menimbulkan letusan keras dan menutupi pulau dengan awan hitam tebal selama lima hari. Pada 24 Juni, angin timur yang bertiup membersihkan awan tersebut, dan dua gulungan kabut asap terlihat membubung dari Krakatau. Letusan ini diyakini telah menyebabkan munculnya dua ventilasi baru yang terbentuk di antara Perboewatan dan Danan. Aktivitas gunung juga menyebabkan air pasang di sekitarnya menjadi sangat tinggi, dan kapal-kapal di pelabuhan harus ditambatkan dengan rantai agar tidak terseret laut. Guncangan gempa mulai terasa di Anyer, Jawa Barat, dan kapal-kapal Belanda melaporkan mengenai adanya batu apung besar yang mengambang di Samudera Hindia di sebelah barat. 

Pada tanggal 11 Agustus, pakar topografi Belanda, Kapten H. J. G. Ferzenaar, mulai menyelidiki pulau. Ia menemukan tiga gulungan abu telah melingkupi pulau, dan lepasan uap dari setidaknya sebelas ventilasi lainnya, sebagian besarnya terdapat di Danan dan Rakata. Saat mendarat, Ferzenaar mencatat adanya lapisan abu setebal 0,5 m, dan musnahnya semua vegetasi pulau, hanya menyisakan tunggul-tunggul pohon. Keesokan harinya, sebuah kapal yang lewat melaporkan mengenai adanya ventilasi baru yang berjarak "hanya beberapa meter di atas permukaan laut". Aktivitas vulkanik Krakatau terus berlanjut hingga pertengahan Agustus.
Tanggal 25 Agustus, letusan semakin meningkat. Sekitar pukul 13.00 tanggal 26 Agustus, Krakatau memasuki fase paroksimal. Satu jam kemudian, para pengamat bisa melihat awan abu hitam dengan ketinggian 27 km (17 mil). Pada saat ini, letusan terjadi terus menerus dan ledakan terdengar setiap sepuluh menit sekali. Kapal-kapal yang berlayar dalam jarak 20 km (12 mil) dari Krakatau telah dihujani abu tebal, dengan potongan-potongan batu apung panas berdiameter hampir 10 cm (3.9 in) mendarat di dek kapal. Tsunami kecil menghantam pesisir Pulau Jawa dan Sumatera hampir 40 km (25 mil) jauhnya pada pukul 18.00 dan 19.00.

Pada 27 Agustus, empat letusan besar terjadi pukul 05.30, 06.44, 10.02, dan 10:41 waktu setempat. Pada pukul 5.30, letusan pertama terjadi di Perboewatan, yang memicu tsunami menuju Telock Botong. Pukul 06.44, Krakatau meletus lagi di Danan, menimbulkan tsunami di arah timur dan barat. Letusan besar pada pukul 10.02 terjadi begitu keras dan terdengar hampir 3,110 km (1,930 mil) jauhnya ke Perth, Australia Barat, dan Rodrigues di Mauritius (4,800 km (3,000 mil) jauhnya). Penduduk di sana mengira bahwa letusan tersebut adalah suara tembakan meriam dari kapal terdekat. Masing-masing letusan disertai dengan gelombang tsunami, yang tingginya diyakini mencapai 30 m di beberapa tempat. Wilayah-wilayah di Selat Sunda dan sejumlah wilayah di pesisir Sumatera turut terkena dampak aliran piroklastik gunung berapi. Energi yang dilepaskan dari ledakan diperkirakan setara dengan 200 megaton TNT, kira-kira hampir empat kali lipat lebih kuat dari Tsar Bomba (senjata termonuklir paling kuat yang pernah diledakkan). Pada pukul 10.41, tanah longsor yang meruntuhkan setengah bagian Rakata memicu terjadinya letusan akhir.


Letusan besar terakhir 

Gelombang tekanan yang dihasilkan oleh letusan kolosal keempat dan terakhir terpancar keluar dari Krakatau hingga ketinggian 1,086 km/h (675 mph). Letusan tersebut begitu kuat sehingga memecahkan gendang telinga para pelaut yang sedang berlayar di Selat Sunda, dan menyebabkan lonjakan tekanan lebih dari 2½ inci merkuri (ca 85 hPa) pada alat pengukur tekanan yang terpasang di Batavia. Gelombang tekanan terpancar dan tercatat oleh barograf di seluruh dunia, yang tetap terjadi hingga 5 hari setelah letusan. Rekaman barografis menunjukkan bahwa gelombang kejut dari letusan terakhir bergema ke seluruh dunia sebanyak 7 kali. Ketinggian kabut asap diperkirakan mencapai 80 km (50 mil).


Letusan mulai berkurang setelah itu, dan pada pagi 28 Agustus, Krakatau terdiam. Letusan kecil, sebagian besarnya mengeluarkan lumpur, tetap berlanjut hingga Oktober 1883.

Dampak

Gundukan batu karang (c. 1885) dihempaskan ke pantai Jawa setelah letusan Krakatau.
Pada tengah hari tanggal 27 Agustus 1883, hujan abu panas turun di Ketimbang (sekarang Katibung, Lampung). Kurang lebih 1.000 orang tewas akibat hujan abu ini. Kombinasi aliran piroklastik, abu vulkanik, dan tsunami juga berdampak besar terhadap wilayah di sekitar Krakatau. Tak satupun yang selamat dari total 3.000 orang penduduk pulau Sebesi, yang jaraknya sekitar 13 km (8.1 mil) dari Krakatau. Aliran piroklastik menewaskan kurang lebih 1.000 orang di Ketimbang dan di pesisir Sumatera yang berjarak 40 km (25 mil) di sebelah utara Krakatau. Jumlah korban jiwa yang dicatat oleh pemerintah Hindia Belanda adalah 36.417, namun beberapa sumber menyatakan bahwa jumlah korban jiwa melebihi 120.000.

Kapal-kapal yang berlayar jauh hingga ke Afrika Selatan juga melaporkan guncangan tsunami, dan mayat para korban terapung di lautan berbulan-bulan setelah kejadian. Kota Merak, Banten luluh lantak oleh tsunami, serta kota-kota di sepanjang pantai utara Sumatera hingga 40 km (25 mil) jauhnya ke daratan. Akibat letusan Krakatau, pulau-pulau di Kepulauan Krakatau hampir seluruhnya menghilang, kecuali tiga pulau di selatan. Gunung api kerucut Rakata terpisah di sepanjang tebing vertikal, menyisakan kaldera sedalam 250-metre (820 ft). Dari dua pulau di utara, hanya pulau berbatu bernama Bootsmansrots yang tersisa; Poolsche Hoed juga menghilang sepenuhynya.

Setahun setelah letusan, rata-rata suhu global turun 1,2° C. Pola cuaca tetap tak beraturan selama bertahun-tahun, dan suhu tidak pernah normal hingga tahun 1888.

2. Gunung Kelud (Kediri Jawa Timur)

Munculnya gunung baru, sesudah letusan tahun 2007
Sejak abad ke-15, Gunung Kelud telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. Letusan gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa. Pada tahun 1926 sebuah sistem untuk mengalihkan aliran lahar telah dibuat secara ekstensif dan masih berfungsi hingga kini, sistem pengalihan ini dibuat setelah letusan pada tahun 1919 memakan korban hingga ribuan jiwa akibat banjir lahar dingin menyapu pemukiman penduduk.

Pada abad ke-20, Gunung Kelud tercatat meletus pada tahun 1901, 1919 (1 Mei), 1951, 1966, dan 1990. Tahun 2007 gunung ini kembali meningkatkan aktivitasnya, hingga puncaknya muncul gunung baru di tengah-tengah danau kawah Kelud. Pola ini membuat para ahli gunung api menyimpulkan terjadi siklus 15 tahunan bagi letusan gunung ini.


3. Gunung Merapi (Sleman Jogjakarta)
Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di bagian selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona subduksi, dimana Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava.

Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930.

Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh Pulau Jawa diselubungi abu vulkanik. Diperkirakan, letusan tersebut menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur. Letusan terdahsyatnya terjadi di tahun 1930 yang menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang.


4. Gunung Galunggung (Tasikmalaya Jawa Barat)

Letusan tahun 1982 yang disertai Halilintar
Gunung Galunggung tercatat pernah meletus dengan dahsyatnya pada tahun 1882 (VEI=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah.

Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12 Oktober 1882, letusannya menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung. 

 
5. Gunung Tambora (Sumbawa NTB)


Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000 – 12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut.
Bahkan beberapa peneliti memperkirakan ada 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi. Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia.


Satu tahun berikutnya yaitu tahun 1816 disebut sebagai tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. 

Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19.
Selama penggalian arkeologi tahun 2004, tim arkeolog menemukan sisa kebudayaan yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di kedalaman 3 meter pada endapan piroklastik. Artifak-artifak tersebut ditemukan pada posisi yang sama ketika terjadi letusan di tahun 1815. Karena ciri-ciri yang serupa inilah, temuan tersebut sering disebut sebagai Pompeii dari timur.
Read more ...
Designed By